Friday, February 22, 2019

Adab Membantah Perkataan Syubhat


Dalam membahas tentang syubhat, kita membantah perkataan bukan merendahkan orang yang mengatakannya. Dan ini harus dipahami dengan baik. 

Kita sangat menghormati orang yang kita bantah, tapi kita harus lebih menghormati kebenaran. 

Kita harus lebih menghormati dalil. Apabila dalil membantah perkataan mereka, maka kita harus tegas mengatakan bahwa inilah yang benar, sedangkan perkataaan itu adalah perkataan yang menyelisihi dalil yang harus kita tinggalkan.


Kemudian ketika kita membantah syubhat, kita tidak membicarakan sama sekali mengenai masalah niat. 

Kita bukan sedang melihat niat orang yang kita bantah. 
Kita hanya melihat perkataannya.  

Bisa saja mereka ketika mengatakan syubhat ini berniat baik, tapi itu bukan urusan kita. Itu urusan antara dia dengan Allah subhanahu wa ta'ala. Ketika kita membahas soal syubhat, kita hanya membahas perkataannya benar atau tidak. Kita hanya menilai yang lahir saja, yang kelihatan. Adapun hatinya, kita serahkan urusan kepada Allah subhanahu wa ta'ala.

[ Dr. Musyaffa Ad Dariny hafidzahullah ]


Terrorism Has No Religion






[ Muroja'ah Catatan Kajian Kitab Al Kabair bersama Ustadz Fadlan Fahamsyah hafidzahullah ]

Surabaya, 20 Oktober 2018
dalam Instagram Story

Wednesday, February 13, 2019

Nasihat Imam As Syafi'i

Dari Yunus bin 'Abdil A'la :


"Hai Yunus, enggan bergaul dengan manusia akan menimbulkan permusuhan, sedang terlalu bebas bergaul dengan mereka akan mengundang teman-teman jahat. Maka jadilah orang yang berada di antara keduanya."


( Shifatus Shafwah, I / 234 )
[ Sufyan bin Fuad Baswedan dalam Buku Ibunda Para Ulama ]

Monday, February 11, 2019

Birrul Walidain

Berbuat baik kepada kedua orang tua. 

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا 
"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun
Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua."
[ Al Qur'an 4 : 36 ]



Berbuat baik kepada orang tua, bukan karena orang tua telah melahirkan, memelihara, memberikan materi, membesarkan kita, tetapi karena Allah yang memerintahkan. Ini yang namanya ibadah yang IKHLAS. Banyak orang salah mengartikan makna ikhlas. Ikhlas adalah makna yang sangat sakral. Ikhlas artinya melakukan sesuatu hanya karena Allah. Jadi goalnya adalah karena Allah. Bukan karena manusia atau keluarga atau diri sendiri. Semisal dilahirkan dari orang tua yang tidak baik, tetap ibadah kita yaitu memenuhi hak birrul walidain kepada mereka. Suka tidak suka, karena Allah yang memerintahkan.


وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan 
supaya mereka beribadah kepada-Ku."
[ Al Qur'an 51 : 56 ]


وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ

"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan 
'memurnikan ketaatankepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus."
[ Al Qur'an 98 : 5 ]



[ Catatan Kajian Tafsir Ibnu Katsir oleh Ustadz Umar Fauzi Baladraf hafidzahullah / 2 Agustus 2017 ]

*eye opening, barakallahu fiik yaa Ustadz*
#selfreminder #beginilah-adab-islam-memuliakan-orang-tua

[ Instagram Update ] 19 Februari 2016




"Laut seperti Ibu. Dalam dan menunggu."

- Laksmi Pamuntjak dalam Amba

[ Instagram Update ] 31 Juli 2017


Friendship's goal :  
Let's be friend till jannah and meet our parents there.

Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam berkata,

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ

“Ya Rabbku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) 
yang termasuk orang-orang yang saleh”. 
[QS. Ash Shaffaat: 100]

______________________________________________________________________
Sumber : https://rumaysho.com/1752-doa-meminta-anak-yang-sholeh.html
Model : Emir & Farrel ( anak sahabat-sahabatku )

[ Instagram Highlight ] 20 Oktober 2018


Thursday, February 7, 2019

[ Instagram Update ] 20 Agustus 2017


"Rendahkanlah dirimu serendah-rendahnyasampai sia-sia orang yang merendahkanmu." 

#selfnote

Wednesday, February 6, 2019

[ Instagram Update ] 30 Juli 2017


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

الْمُؤْمِنُ مِرْآةُ (أخيه) الْمُؤْمِنِ

Seorang mukmin cerminan dari saudaranya yang mukmin [1]

Allah Azza wa Jalla menciptakan ruh dan menciptakan sifat-sifat khusus untuk ruh tersebut. Di antara sifat ruh (jiwa) adalah dia tidak mau berkumpul dan bergaul dengan selain jenisnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menegaskan hakekat ini dengan bersabda:

الأَرْوَاحُ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ

Ruh-ruh itu bagaikan pasukan yang berkumpul (berkelompok). (Oleh karena itu), jika mereka saling mengenal maka mereka akan bersatu, dan jika saling tidak mengenal maka akan berbeda (berpisah) [2]

Memilih teman yang baik adalah sesuatu yang tak bisa dianggap remeh. Karena itu, Islam mengajarkan agar kita tak salah dalam memilihnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman [3]

_________________________________________________________________
Footnote :
[1]. HR al-Bukhâri (al-Adabul -Mufrad no. 239) dan Abu Dâwud no. 4918 (ash-Shahîhah no. 926)
[2]. HR al-Bukhâri no. 3336 dan Muslim no. 6708
[3]. HR Abu Dâwud no. 4833 dan at-Tirmidzi no. 2378. (ash-Shahîhah no. 927)

Sumber: https://almanhaj.or.id/3480-teman-bergaul-cerminan-diri-anda.html

[ Instagram Update ] 13 April 2016