Wednesday, October 16, 2019

Alang - Alang Zerowaste Shop

Berawal dari lihat-lihat bulk shop zerowaste di luar negeri, kemudian iseng-iseng lihat kok ada yang di Surabaya. Pertama kali nemu di instagram adalah Alang-Alang Zerowaste Shop karena tempatnya aku pikir dekat dengan tempat kuliahku dulu di ITS, ternyata masih terus ke arah suramadu. Lumayan jauh dari tempat tinggal. Pas itu juga saya, setelah bertahun-tahun lamanya, keluarlah alergi lagi, gatal-gatal dan daerah pencernaan terasa tidak enak, saya putuskan hendak membeli tepung gluten free. Ceritanya saya habis trial donut buah naga untuk dijual. Dua atau tiga hari berturut-turut, saya buat donat dan dimakan sendiri dong karena untuk trial dulu. Tidak sadar, habis 2 kg tepung terigu selama tiga hari itu dan tiba-tiba badan sudah gak karuan saja. Makanya memutuskan ke bulk shop yang jual bahan pangan untuk gluten intoleran dan diary free. Suatu hari aku memutuskan ke sana sendirian sambil bawa storage box ala ala chefgram atau selebgram cooking Hahha. Waktu itu booming food preparation gitukan, jadi aku beli box-nya di Carrefour. Maaf ya kalau belibet karena memang masih belajar nulis, belajar menumpahkan apa yang aku alami ke dalam tulisan secara beruntun, namun ternyata itu tidaklah mudah. Semoga saya bisa mahir dalam menulis panjang. Yuk, kita tengok tokonya.


Letaknya di sebuah ruko setelah perempatan traffic light, kiri jalan. Jadi misal dari arah galaxy mall itu terus aja sampai ngelewatin Kampus C Unair. Aku suka tokonya calm and quiet. Pas masuk sudah ada aromatherapy dan kerasa kalem dan sunyi aja gitu. Kalau mau masuk, alas kaki dilepas ya.



Ini isi dalam toko waktu saya pertama kali ke sana tanggal 13 Maret 2019. Tokonya rapi tapi yang serem adalah semua gelas-gelas kaca. Masih bingung untuk mengambil produk-produknya karena waktu itu baru buka ya. Kemungkinan masih ada yang kurang. 


Contohnya tuh ini. Saya sempet bingung ngambil tepung bagaimana karena saat itu pakai centong nasi yang datar dan besar banget dibanding dengan mulut toplesnya. Alhasil tumpah deh. Waktu itu bilang ke ownernya , mbak siapa-sorry-lupa, ingetnya doi lulusan teknik nuklir gitu kalo gak salah. Pas terakhir ke sana bulan Juni atau Juli, alhamdulillah udah diganti pake centong cekung dari batok kelapa. Jadi lebih safety dan ergonomis. Kalau masuk toko kaca-kaca gitu suka deg-degan gak karuan.

Ini yang aku beli waktu pertama kali ke sana.

 Ini aku beli waktu ketiga kali ke sana kayaknya. Aku kurang suka kue sebenarnya, tapi yang Avocado Choco Pie ini enak dan seger banget. Gak kemanisan dan pas lah. Kalo yang Donut ini berat banget ya mungkin karena full dark chocolate. Alhasil makannya dikit-dikit karena kenyang gitu. Kedua kue ini aku habiskan dalam 2 hari. Jadi ingin buat pie sendiri dari tepung gluten free.

Toko ini gak pakai sistem cetak struk, jadi pakai software dan kudu difoto sendiri buat yang perlu, soalnya kalau udah ditutup gitu gak bisa keluar lagi struk ini. Ini pas bulan Juni ya. Gak tahu kalau sekarang. Semoga bisa di email gitu receiptnya, ya.

Beginilah review amatir dari saya. Sebenernya kenapa saya share perjalanan saya yang berkesan di sini karena gak mau foto di hape penuh. Saya juga ingin menata memori saya mengenai hal-hal yang saya sukai. Kadang kita banyak melalui hal yang indah, tapi mengingatnya kembali butuh tenaga dan pikiran yang nyaman. Jika hal ini sudah kita tumpahkan dalam bentuk tulisan, maka akan lebih enak mengingatnya. Ya, ikatlah ilmu dengan tulisan. Saya bisa belajar dari Zerowaste Shop ini. Di sana juga disediakan air minum isi ulang gratis bagi pengunjung. So, don't forget to bring your own tumblr and minimize your waste volume. See you.

No comments:

Post a Comment