Friday, October 25, 2019

Celebrating Ied Adha 1440 Hijriyah

Ini ketiga kalinya aku bantu-bantu merayakan Idul Adha dengan potong-potong sapi dan kambing. Pertama saat SMA, kedua saat sudah kerja dan bantu potong-potong di rumah tante, dan latest adalah di Bendul Merisi. Dari pagi sampai sore. Mulai dari bikin es timun dan nyate. Saya tuh gak suka daging kambing, tapi herannya, daging kambing yang disembelih pada hari Idul Adha ini betul-betul tidak ada bau dan rasa amisnya sama sekali. I'm glad. Ada panitia bagian potong daging qurban untuk dibuat sate.

Dagingnya dibungkus daun pepaya 10-15 menitan aja ( lagi dikejar waktu makan siang ).

Hasil karya teman-teman panitia ( bagian dapur & makan )

Sambil menunggu masakan dari daging qurban untuk para panitia, sekalian makan rujak buah. Sedaaaap. Kenapa kok kita rujakan ? Karena udah ada full daging. Hahaha...pembenaran dalam hal diet. Hehehe ^^

Buah-buahan dan sayur, tahu, sambal, bumbu rujak, acar dan bumbu sate.

Plating bumbunya cantik ya. ( bukan saya yang siapin, tapi ibu-ibu panitia lainnya )

Sambil nunggu daging sate disiapkan, saya dan teman-teman membuat Es Timun. Resepnya browsing sana sini pas malemnya. Gak pakai takaran, cuma feeling aja. Alhamdulillah segar. Pilih es timun lagi lagi karena pembenaran diet karena sudah full daging kolesterol gitu deh. Hahaha. Padahal ada gula dan syrupnya.

Es timun ini seger banget gak bohong. Saya baru buat dan udah enak banget. Ludes sama bapak-bapak yang kecapekan nyembelih hewan Qurban. Resepnya ada di mana mana ya. 

Akhirnya, saatnya bebakaran sate. Pake arang lebih mantab dan enak daaaaan.....dagingnya empuk banget meski cuma medium rare. Gak amis padahal saya ini mual dengan bau daging kambing. Waktu itu ada kesalahan sih yaitu pas bebakaran duduk di ruang yang kurang terbuka, sehingga anginnya dan asapnya tuh muter di daerah situ saja. Just imagine our breathe. Hampir berasa keracunan.

Dibantu kipas angin dong. Arang dibakar di atas kompor dulu.

Di tengah bebakaran, akhirnya masakan daging Qurban jatah para panitia datang. Dan enaaaaaaak banget masyaallah. Jadi terbakar deh kalorinya. Hahahha. Besok paginya saya puegel banget dan pusing-pusing mungkin karena kolesterol. Hhahaa.

Krengsengan Daging Kambing

Gulai Kambing

Dianter pake becak karena yang masak masih sekomplek. Biasa masak buat Aqiqahan juga.

Baru tahu saya kalau untuk menyembelih hewan qurban itu ada SOP sesuai syariatnya, tidak hanya perkara baca bismillah terus disembelih, namun betul-betul detail dari hari-hari sebelum hewan Qurban disembelih. Usut punya usut juga, menyembelih hewan Qurban salah satu caranya melihat alur bernafasnya hewan. Correct me if I'm wrong ya karena ini dapat info dari teman yang temannya biasanya jadi tukang jagal juga. Will search more for this about syariah and the right way to prepare Qurban.

No comments:

Post a Comment